Yayasan Aji Yumika berdiri pada tahun 1997
didirikan oleh keluarga KH. Yusuf Azhary Al-Hafidz. Pengelolaan yayasan
dipimpin oleh salah seorang putra beliau yaitu Drs. KH. Slamet Effendy Yusuf, M.Si.
Sebelum pesantren berdiri, sejak tahun
1950-an, di lingkungan masyarakat sekitar pesantren telah ada lembaga pengajian
Al Qur’an. Kegiatan ini bersifat sangat sederhana.
Namun demikian karena ketekunan dan
keikhlasan dalam pengelolaannya, lembaga pengajian itu diminati oleh masyarakat
dan ratusan santri telah menjadi alumni dari kegiatan ini.
Pada tahap awal yayasan telah
menyelenggarakan pendidikan berupa pesantren Tahfidzul Qur’an. Fokus dari
pesantren adalah menghasilkan santri yang memiliki kompetensi hafal Al Qur’an.
Oleh karena itu kegiatan pembelajaran yang terjadi di lingkungan pesantren
adalah pembelajaran ilmu Al Qur’an.
Pondok pesantren yang akan dikembangkan
berlokasi di Karang Cengis Lesmana, Kec. Ajibarang, Banyumas Jawa Tengah.
Secara geografis, lokasi pengembangan berada di daerah yang strategis karena dilalui
oleh kendaraan umum dari Jakarta menuju Purwokerto dan terus ke daerah-daerah
lain di Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Jogjakarta. Di samping itu, jalan ini
juga dilalui oleh kendaraan angkutan lokal, sehingga memudahkan bagi masyarakat
sekitar untuk menjangkau lokasi pesantren. Secara umum, mata pencaharian
masyarakat di sekitar lokasi pesantren adalah petani, pengrajin, pegawai
negeri, dan pedagang.
Lokasi pesantren di kecamatan Ajibarang
merupakan bagian dari Kabupaten Banyumas yang beribukota di Purwokerto. Kota
Purwokerto
saat ini telah berkembang menjadi kota jasa, perdagangan, dan pendidikan. Hal
ini ditandai dengan pertumbuhan pedagang tingkat grosir, retail hingga
toko-toko kelontong, tersedianya lembaga jasa dan pelayanan umum seperti
angkutan kota dan luar kota. Perkembangan di bidang pendidikan, juga ditandai
munculnya sekolah-sekolah unggulan baik yang berstandar propinsi maupun standar
lokal. Di tingkat universitas Purwokerto juga berkembang dengan baik. Beberapa
perguruan tinggi yang ada di sini, antara lain: Universitas Jendral Sudirman
(Unsoed), STAIN Purwokerto, Univ. Muhammadiyah, Akademik Telkom dll.
Meskipun demikian, lembaga pendidikan yang
bermutu di wilayah Kabupaten Banyumas dan sekitar masih sangat terbatas,
sehingga tidak dapat mengakomodasi peningkatan jumlah peserta didik dan orang
tua yang menghendaki memperoleh pendidikan yang bermutu. Berangkat dari kondisi
dan kerangka berpikir semacam inilah, maka Yayasan Umi Kultsum bermaksud
mengembangkan pesantren yang telah ada selama ini menjadi lebih besar dan
mencakup dimensi yang lebih luas, yang terdiri dari:
1. Pendidikan persekolahan
dalam bentuk madrasah maupun sekolah umum
2. Perguruan tinggi yang
lebih berfokus pada menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang
keterampilan melalui pendirian politeknik.
3. Pendidikan pesantren
yang berfokus pada pendidikan tahfidzul qur’an maupun pendidikan yang ada di
berbagai pesantren yang ada di Indonesia.
4. Pengembangan da’wah yang
tidak berfokus pada penyampai da’wah sebagai da’i, tetapi juga mengarah pada
pemberian bantuan pada masjid dan lembaga pengajian setempat dalam pengembangan
organisasi, manajemen, dan program.
5. Pengembangan masyarakat
melalui pendidikan non formal, baik yang diarahkan pada program-program
keaksaraan, persamaan, maupun pemberian keterampilan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
6. Pengembangan usaha dan
kerjasama. Aktivitasnya diarahkan pada membangun basis ekonomi masyarakat
sekitar, membangun holding company
yang sebagian keuntungannya digunakan membantu pembiayaan pendidikan di
lingkungan Yayasan Umi Kultsum. Sedangkan kerjasama diarahkan pada membangun
jaringan, baik dalam upaya pengembangan bisnis, maupun pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar