Manajemen asrama Madrasah Aliyah
Modern Al-Azhary dikelola langsung oleh Kepala Madrasah dan Kepala Asrama yang didalamnya diberikan
kegiatan-kegiatan untuk menunjang dalam pembelajaran pada sekolah formal.
Diantara kegiatan tersebut adalah:
1. Pengembangan Wawasan
Keagamaan
Sistem pengembangan
wawasan keagamaan harus dilakukan dengan jalan:
- Pedoman Kegiatan Ibadah
dan Keagamaan
Kegiatan ibadah dan kegiatan keagamaan yang lainnya harus
berpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Sunnah dengan mengambil paham keagamaan
mayoritas umat Islam di Indonesia yang berhaluan Ahlussunnah wal Jama'ah.
- Pola Kegiatan Ibadah
Harian
Kegiatan ibadah harian di sekolah dan asrama harus dibimbing oleh
kepala asrama, kepala sekolah, dewan guru dan pengelola asrama. Kegiatan sholat
berjamaah dilakukan setaip waktu yang diikuti oleh seluruh siswa, pengelola
asrama, kepala sekolah, guru dan karyawan.
- Pola Pendidikan Al-Akhlakul
Al- Karimah
Dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan
sekolah dan asrama, siswa harus dibimbing dan diarahkan agar bersikap dan
berperilaku baik sesuai dengan prinsip akhlakul karimah (budi pekerti mulia)
dengan menggunakan pendekatan persuasive, proporsional, dan konsisten, siswa
dilatih untuk mengatur diri, mengatur waktu, mengatur hubungan
antar sesama, dan mengaturlingkungannya dengan baik.
- Pendidikan Membaca dan
Menulis huruf AL-Qur’an
Dalam hal ini, disarankan kepada siswa yang belum memiliki
kemampuan BTA harus dibimbing oleh guru dengan metode pembelajaran yang
diterapkan.
- Studi Kitab Kuning
Dalam hal ini diperuntukkan bagi siswa pada jenjang MA diberikan
kesempatan untuk mengikuti studi naskah kitab kuning, dalam rangka memperdalam
kemampuan ilmu agama dan bahasa arab yang dimiliki. Adapun kitab yang digunakan
harus memakai kitab dasar. Misalkan mabadiul
fiqhiyyah, tuhfatul atfal, Al-Kitab Alala,Ta’limul Muta’alim, Khulasoh
Nurul Yaqin dan lain sebagainya.
- Pengenalan Dasar Bahasa
Al-Qur’an
Selain diarahkan untuk memiliki kemampuan bahasa inggris yang
baik, para siswa juga harus diarahkan pada pengenalan dasar bahasa AL-Qur’an.
Siswa harus dibimbing untuk mempelajarai dasar-dasar bahasa arab yang mengarah
pada pemahaman al-Qur’an dan As-Sunnah.
- Ceramah Umum
Ceramah umum ini harus dilaksanakan setiap satu atau dua bulan
sekali dalam rangka untuk memberikan pengetahuan agama secara utuh dan
komprehensif. Ceramah ini dilakukan oleh tokoh masyarakat dan ulama yang telah
berpengalaman dalam mengelola dakwah
islamiyyah. Adapun untuk menciptakan situasi pro aktif kepada siswa, ceramah
sebaiknya dilengkapi dengan diskui-diskusi yang langsung melibatkan siswa.
Adapun untuk meningkatkan kelancaran bahasa inggris, arab dan mandarin,
sebaiknya dalam ceramahnya pun mengandung tiga bahasa tersebut.
2. Pengembangan Pendidikan dan Sosial Keagamaan
a. Kepemimpinan
Salah satu aspek kepemimpinan yang paling
penting dan harus ditanamkan kepada siswa adalah adanya rasa tanggungjawab atas
dirinya, dan baru kemudian bertanggungjawab kepada orang lain. MA Modern
Al-Azhary menerapkan pola pengembangan ini. Adapun pelatihan kepemimpinan ini
harus diberikan melalui tiga jalur.
Pertama, secara
teoritis yaitu mengenal prnsip-prinsip leadership secara umum yang didalamnya
termasuk prinsip manajemen. Lebih baiknya kegiatan ini diberikan kepada
organisasi kesiswaan seperti dalam bentuk LDK, Makesta, dan lain sebagainya
yang disusun secara berjenjang yang dilakukan setiap semester.
Kedua,
latihan kepemimpinan diberikan secara langsung melalui wadah organisasi siswa,
misalkan Paskibra, Parumka dan lain sebagainya baik yang berkaitan dengan kepemimpinan
di asrama, organisasi keolahragaan, kesenian dan sebagainya.
Ketiga, melalui jalur kehidupan MA Al-Azhary (Al-Azhary
Society) kehidupan para siswa juga diharapkan agar tumbuh menjadi “warga
sosial” yang baik, terbiasa menjaga tertib sosial, memiliki sifat yang demokrat
serta pribadi seorang yang peduli terhadap problem sesama, mempunyai wawasan
yang luas, moderat, inklusif, dan toleran.
b. Pembinaan Seni Budaya
Dalam realitas sosial, kebutuhan hidup
manusia tidak terbatas hanya pemenuhan kebutuhan fisik semata, yaitu sandang,
pangan, dan papan, melainkan juga mencakup aspek non fisik. Dalam hal ini
bidang seni dan budaya memiliki peran besar bagi upaya pembentukan pribadi
siswa agar tumbuh utuh dan seimbang. Berkaitan dengan kebutuhan tersebut, MA
Modern Al-Azhary harus berupaya untuk membina siswa dalam bentuk pembinaan seni
dan
budaya minmal pada seni musik, seni panggung,
seni lukis, dan kalau mampu photo grafi dan seni tradisional daerah. Hal ini
juga penting dalam rangka membina mental seorang pemimpin agar terlatih untuk
berkomunikasi didepan umum.
c. Pendidikan Jurnalistik
Mengingat MA Modern Al-Azhary adalah
sekolah yang dirancang sebagai learning
society, maka menulis dan membaca merupakan kegiatan yang
paling menonjol bagi para siswa maupun guru. Pendidikan dasar
jurnalistik ini harus diberikan dan diampu oleh tenaga ahli sebagai tambahan
dari pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu juga untuk membantu agar siswa
termotivasi dalam pendidikan ini, MA Modern Al-Azhary harus memberikan studi
kepada siswa untuk kunjungan ke stasiun TV
misalnya agar siswa mengenal secara langsung proses dan suasana kinerja
stasiun televisi maupun koran. Disamping itu juga untuk memberikan motivasi
siswa, maka sesekali menyelenggarakan lomba mengarang dan lomba majalah dinding
antar kelas atau personal. Hal ini dilakukan agar
terjadi kompetensi sehat dalam berkreasi.
- Pengembangan Komunikasi Tiga Bahasa
Dalam pengembangan komunikasi tiga bahasa ini, MA Modern Al-Azhary
harus memprioritaskan pengembangan komunikasi berbahasa dengan meningkatkan
frekuensi penggunaannya dalam berbagai keperluan praktis dilingkungan kampus/
sekolah, disamping menerima pelajaran bahasa dikelas. Dalam hal ini, siswa
harus dilatih dalam membiasakan melakukan percakapan, penulisan, penggunaan
referensi, dan pidato dalam tiga bahasa. Pada setiap hari atau minggu harus
diberlakukan jam-jam tertentu dimana siswa harus berbahasa Inggris, Arab dan
Mandarin.
edondon
BalasHapus